Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2019
Gambar
RESUME BUKU Judul Buku                : Jalan Cinta Para Pejuang Penulis                        : Salim A. Fillah Penerbit                      : Pro-U Media Tahun Terbit             : Juni 2010 (Cetakan ke-4) Tebal Buku                : 344 halaman Langkah Pertama : Dari Dulu Beginilah Cinta             Romeo Majnun. Selama ribuan tahun kisah Layla Majnun menyebar dalam tuturan dari mulut ke telinga menjadi kisah indah syahdu dalam bahasa yang meliuk-liuk sendu. Melalui kisah cinta Qais si Gila dan Layla ini terkadang kita bisa berkata bahwa kegilaan dalam cinta seperti yang mereka alami terasa negitu indah. Namun, keindahan tidak bisa menjadi pilar yang berdiri sendiri untuk menyangkan kesempurnaan manusia. Selain nilai keindahan, diperlukan nilai kebenaran (logika) dan nilai kebaikan (etika).   Ada banyak hal ‘tidak benar’ dan ‘tidak etis’ dibalik indahnya kisah ‘kesetiaan’ Layla dan Majnun. Berlebihan dalam mencintai sehingga menunjukkan tanda kegilaan sein
Gambar
Dr. Mohammad Nejatullah Siddiqi             Dengan kombinasi antara pendidikan barat dan islam dalam karya-karyanya, segala upaya dan riset yang telah dilakukan beliau selama berpuluh-puluh tahun telah menempatkannya sebagai salah seorang otoritas di dalam dunia ekonomi islam dan mewakili pemikiran ekonomi islam dengan mazhab mainstream hingga saat ini.             Mohammad Nejatullah Siddiqi dilahirkan di Gorakhpur, India, pada tahun 1931. Ia memperoleh pendidikan awalnya di Darsagh Jama’at–i–Islami , Ranpur (1950-1954) dan pendidikan universitasnya di Aligarh Muslim University , Aligarh hingga mendapat gelar Ph.D (1966) dengan judul thesis A Critical Examination of the Recent Theories of Profit . Ia mulai menulis tentang islam dan ekonomi islam di saat belum ada literatur tertulis yang membahas itu. Kontribusinya dalam jurnal-jurnal di pertengahan tahun lima puluhan kemudian diterbitkan dalam karya-karya awalnya menge
Peranku untuk Kemajuan Ekonomi Islam             Kita semua butuh. Kita semua butuh peduli pada agama kita sendiri. Hal itu sudah saya sadari sejak lama. Sedari kecil ilmu-ilmu islam sudah diajarkan tidak berhenti hingga sekarang dan tentu saja tidak boleh berhenti untuk mempelajarinya. Ilmu dalam islam luas dan menyangkut segala aspek dalam kehidupan. Mulai dari kehidupan sosial masyarakat, pendidikan, politik, hingga ekonomi. Bagaimana dengan ekonomi?             Yang saya ingat pertama kali tentang ekonomi islam adalah ketika mempelajarinya di pelajaran PAI SMA kelas 2. Materinya yang banyak dan penuh istilah baru seperti mudharabah, syirkah, wadi’ah, dan lainnya jujur membuat saya cukup pusing membacanya. Mempelajarinya pun hanya sekedar, sekedar bisa saat ujian sudah cukup. Dengan segera tentu saja ilmu dasar muamalah yang saya dapat di SMA bisa dibilang menguap begitu saja.             Ketika lulus SMA dan masuk jurusan akuntansi, pikiran saya hanya terfokus pada