Peranku untuk
Kemajuan Ekonomi Islam
Kita semua butuh. Kita semua butuh
peduli pada agama kita sendiri. Hal itu sudah saya sadari sejak lama. Sedari
kecil ilmu-ilmu islam sudah diajarkan tidak berhenti hingga sekarang dan tentu
saja tidak boleh berhenti untuk mempelajarinya. Ilmu dalam islam luas dan
menyangkut segala aspek dalam kehidupan. Mulai dari kehidupan sosial
masyarakat, pendidikan, politik, hingga ekonomi. Bagaimana dengan ekonomi?
Yang saya ingat pertama kali tentang
ekonomi islam adalah ketika mempelajarinya di pelajaran PAI SMA kelas 2.
Materinya yang banyak dan penuh istilah baru seperti mudharabah, syirkah, wadi’ah, dan lainnya jujur membuat saya cukup
pusing membacanya. Mempelajarinya pun hanya sekedar, sekedar bisa saat ujian
sudah cukup. Dengan segera tentu saja ilmu dasar muamalah yang saya dapat di
SMA bisa dibilang menguap begitu saja.
Ketika lulus SMA dan masuk jurusan
akuntansi, pikiran saya hanya terfokus pada apa yang saya pelajari sekarang,
lebih paham dan percaya pada ekonomi konvensional tanpa melirik apa itu ekonomi
islam. Namun ketika ilmu muamalah itu dipelajari lebih dalam dan dimulai dari
alasan mengapa ada ilmu muamalah itu sendiri saya langsung merasa malu dengan
diri sendiri.
Rasanya malu ketika kita sudah merasa
mempelajari banyak ilmu islam termasuk fikih, hadist, Al-Qur’an, dan lainnya.
Namun, dalam ilmu yang saya tekuni saat ini (ekonomi), pengetahuan saya tentang
ekonomi dalam sudut pandang islam hanya sebatas tahu saja. Padahal tujuan dari
ekonomi islam adalah kemaslahatan ummat, tapi yang saya fokuskan adalah
bagaimana ekonomi bisa menghasilkan keutungan saja tanpa impact yang lebih dalam dari itu.
Yang saya lihat sekarang ini,
masyarakat umum masih kurang mengerti apa yang dimaksud ekonomi islam. Banyak
yang beranggapan, ekonomi islam hanya berarti seperti melakukan zakat, menabung
di bank syariah, dan riba itu dilarang, itupun riba yang dimaksud adalah bunga
bank, tidak termasuk riba-riba lain yang banyak bertebaran diluar sana.
Apa yang bisa saya lakukan untuk
kemajuan ekonomi islam? Pertanyaan ini terasa agak sulit untuk saya pada
awalnya, memang apa yang bisa dilakukan seorang mahasiswa untuk ekonomi islam
yang tampaknya sangat besar? Maka, menurut saya langkah awalnya adalah dengan
memperkenalkan ekonomi islam itu sendiri. Menjelaskan dan memberi pemahaman
kalau ekonomi islam mempunyai makna yang lebih luas dari hal-hal yang sudah
saya sebut diatas karena tentunya peran masyarakat sangat besar untuk memajukan
ekonomi islam. Juga menghilangkan keraguan masyarakat yang selama ini tertanam
menganai ekonomi islam.
Selanjutnya dengan mengajak dan
memberi contoh. Misal dengan mengajak untuk menabung di bank syariah dan
menjelaskan keuntungan yang bisa didapat dibanding saat menabung di bank
konvensional, juga enjelaskan kalau sistem bunga bank itu selain dilarang dan
diharamkan juga sebenarnya malah memberikan efek merugikan. Atau mengajak
masyarakat untuk menghindari pinjaman berbunga, seperti dari rentenir dan
sebagainya, karena walaupun sudah banyak korban berjatuhan akibat pinjaman
jenis ini, masih banyak orang yang mencoba dan melakukannya lagi.
Jalan yang saya pilih mungkin tidak
akan memberikan hasil yang besar dalam jangka pendek. Namun, dengan usaha yang
konsisten dalam jangka panjang bisa membuahkan sebuah hasil. Apalagi saat ini
masyarakat mulai peduli dengan gaya hidup yang halal dan islami, leh karena itu
sebenarnya tugas ini sudah menjadi lebih ringan. Karena sebagai negara muslim
terbesar di dunia malu rasanya kalau dalam bidang ini Indonesia masih tertinggal
sangat jauh. Maka dari itu semoga dimulai dari langkah kecil ini saya bisa ikut
berkontribusi secara langsung untuk memajukan ekonomi islam di Indonesia.
Komentar
Posting Komentar