Diklat Ekonomi Islam 2019 Sharia Economic Forum Gunadarma University Jam 5 pagi. Ketika semenjak awal ketepatan dan kesiapan sudah diuji, dimulai dari waktu berkumpul sebelum berangkat yang waktunya sangat menguji kecepatan dan loyalitas. Dimulai dengan pengarahan dan do’a kami berangkat menuju Villa Bumi Langoan, Puncak, Bogor. Sesampainya disana ada satu pesan penting, jangan pernah menyepelekan satupun, walaupun itu hanya hal kecil. Alhasil dikarenakan banyak dari kami yang tidak mempedulikan hal-hal yang dianggap sepele, kami langsng mendapat hasil dari yang kami tuai. Yang menyenangkan adalah suasana yang tercipta selama disana begitu rapih dan teratur, walaupun dibumbui sedikit perasaan tegang karena pelatihan yang diberikan kakak-kakak disana buka main-main, teriakan dan omongan kakak-kakak disana membuat kami lebih menghargai waktu, sehingga nyaris tidak ada hal sia-sia yang membuang waktu dilakukan disana. Di dikla
Postingan
Menampilkan postingan dari September, 2019
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Riset dan Budaya Ilmiah Tanggal 22 Agustus 2019. Materi pertama yang diberikan di Diklat Ekonomi Islam 2019 untuk para pengurus muda sharia economic forum Universitas Gunadarma. Disampaikan oleh Kak Ahmad Husin, dimulai dengan cerita mengenai pradaban-peradaban yang ada di dunia. Objek pergerakan perkembangan peradaban islam. Sebelum memasuki hal tersebut, ada baiknya jika kita menilik kembali, peradaban-peradaban yang berdiri di dunia sebelum kedatangan islam. Pertama, peradaban Bangsa Yunani. Dengan tiga tokoh utamanya yang mengembangkan ‘ilmu’ yaitu Socrates, Plato, dan Aristoteles. Mereka mencetuskan ilmu filsafat yang dikatakan adalah akar dari segala ilmu yang nantinya berkembang. Kehidupan masyarakatnya berkisar pada sistem republik yang dicetuskan Plato yang membagi masyarakatnya menjadi tiga kasta : filsuf, bala tentara, dan masyarakat biasa. Kedua, Peradaban India. Yang juga terkenal dengan kasta-kasta yang menghuni sistem pela
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Medinat Islamic Finance House “Bersyariat, Bersyarikat” Mengapa kita menjadi seorang muslim? Pernahkah terpikirkan? Dari Kak Ratna Pratiwi dan Kak Siti Jamila secara jelas dijawab, “Karena Allah percaya kalau kita mampu menjalankan syariat-Nya.” Pemaparan mengenai Medinat Islamic Finance House berlangsung santai dan terarah. Berdiri tahun 2014, bergandengan dengan Sharia Economic Forum Universitas Gunadarma memiliki tujuan yang simpel namun luas dan mendalam. Apa tujuannya? Untuk menerapkan syariat islam. Inilah tempat dimana kita setidaknya bisa ikut andil secara langsung dalam perekonomian islam yang sebenarnya. Dengan latar belakang awal sebagai salah satu penopang keuangan Sharia Economic Forum Universitas Gunadarma yang dalam kinerjanya selalu giat untuk mengajarkan agen-agen cendikiawan muslim dalam membawa posisi islam naik terus keatas. Selain itu, juga untuk memperluas pergerakan sebagai agen cendikiawan muslim tersebut
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Karakter Pemuda dan Kejayaan Islam Ini adalah fase lanjutan untuk mencapai impian. Setelah melalui fase pertama, tauhid dan akidah yang benar akan merasuk kedalam hati dan menjadi iman yang kokoh (baca materi sebelumnya, tauhid dan akidah ). Maka fase selanjutnya ialah bagaimana seorang pemuda menjadkan intelektualnya punya fondasi yang kuat. Kembali Kak Ashabul Kahfi memberikan pemahamannya sebagai bagian dari rangkaian Diklat Ekonomi Islam 2019. Dalam menuntut ilmu, dengan menerapkan tahap yang benar dengan fondasi yang kuat maka ilmu akan didapatkan dan pemahaman yang utuh dapat dicapai. Apakah fondasi itu? Fondasi bagi seorang muslim adalah perjuangan. Bagaimana kita sebagai seorang muslim punya semangat membara untuk berjuang menuntut ilmu. Karena sebenarnya setiap jam yang dihabiskan untuk kesia-siaan sama saja dengan merendahkan diri sendiri. Di masa sekarang ini, islam telah dijauhkan dari pengikutnya sendiri. Bagaimana tidak, k
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Tauhid dan Akidah Kenapa sampai sekarang masih bicara tentang tauhid? Bukankah tauhid berlaku setelah mengucap syahadat? Kenapa harus? Kenapa penting? Sekarang, mari kita balik pertanyaanya. Apakah sampai hari ini kita masih bertauhid? Oleh Kak Ashabul Kahfi untuk adik-adik pengurus muda di Sharia Economic Forum Universitas Gunadarma pada 24 Agustus 2019. Agar agama islam tidak menjadi agama yang tertahan di tenggorokan saja, tapi juga dipahami dan diperuntukkan bagi orang-orang yang berakal dan berpikir, sebagai seorang cendikiawan muslim. Setelah seorang hamba mengucap kalimat tauhid (syahadat). Maka disaat itu pula seorang hamba itu diminta untuk tidak beribadah kepada selain Allah swt, diminta untuk menjadikan segala yang dilakukannya untuk Allah untuk beribadah kepadanya. Diminta pasrah dengan Sunnatullah (ketetapan Allah). Rezeki manusia jugalah merupakan sunnatullah. Jadi, kenapa kita masih lebih takut tidak mendapatkan rizeki dar
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Fundamental Ekonomi Islam Setelah memahami apa itu moral, materi selanjutnya telah memasuki hal mendasar yang lebih fokus. Fundamental ekonomi islam atau hal yang mendasar mengenai ekonomi islam. Materi ini disampaikan oleh Kak Muhammad Rizky Rizaldy masih termasuk rangkaian dari Diklat Ekonomi Islam dari Sharia Economic Forum Universitas Gunadarma. Islam adalah agama yang baik. Dalam islam, manusia diturunkan dengan alasan (objective) . Dua alasan yang mencakup semua yang diperlukan, segala syariat yang Allah perintahkan akan mengantarkan kita menjadi khairunnas (manusia-manusia terbaik) menuju khairulummah (umat terbaik) diperuntukkan untuk memenuhi dua alasan itu (untuk lebih jelasnya baca materi tentang moral ). Untuk mencapai alasan atau tujuan tersebut Allah telah memberikan tata cara untuk manusia dalam segala bidang kehidupan, termasuk bidang ekonomi yang menjadi bagian dari muamalah. Perlu diketahui, kitab dasar ekonomi adala
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Adab Kehidupan dan Akhlak Kenabian Di masa sekarang ini, adab dan akhlak tanpa disadari menjadi suatu yang asing di masyarakat. Adab dan akhlak atau bisa disebut juga attitude seharusnya menjadi dasar bagi manusia dalam menjalankan kehidupannya. Termasuk dalam menuntut ilmu. Moral adalah hal mendasar yang bahkan telah dibahas dan dibicarakan oleh para ilmuan islam selama beratus-ratus tahun dari tahun 200-400 H. Oleh karena itu, materi kajian yang pertama dibahas sebelum masuk ke ranah yang lebih fokus dari suatu ilmu adalah mengenai adab dan moral. Kita, sebagai umat islam seharusnya lebih sadar mengenai ini. Rasulullah sendiri berkata, “Aku dikirim untuk menyempurnakan akhlak umatku.” Itulah, karena umat islam telah melupakan jati dirinya, segala yang dilakukan kita sekarang ini mungkin masih hanya dianggap ritual semata. Materi berikut disampaikan oleh Kak Muhammad Rizky Rizaldy, pada tanggal 23 Agustus 2019 untuk mendidik adik-adiknya di Diklat E